Aku Suka Sampah (Konsep Sampah)

15.11

-22 April 2012-

Sampah
Source: http://mepow.files.wordpress.com/2010/01/sampah.jpg

   Happy Earth Day all :) Nah, tepat hari minggu ceria ini, seluruh dunia memberikan apresiasi terhadap bumi (tempat kita tinggal) dengan sebutan Earth Day. Sebenarnya, moment  seperti hari ini dimanfaatkan oleh sebagian besar orang-orang untuk melakukan aksi, penyuluhan, seminar, penambahan edukasi dan lain sebagainya terkait dengan misi penyelamatan bumi. Ada yang sedang menanam pohon mungkin di hari ini? Well, sebenarnya ragam kegiatan selamatkan bumi tidak hanya harus berlangsung di hari ini. 

     Sebagai bentuk partisipasi saya terhadap peremajaan bumi dan/atau aksi selamatkan bumi, aku akan berbagi sedikit yang telah aku konsepkan beberapa waktu lalu. Yah, saat sedang mengikuti kuliah Asas Wilayah dan Kota (pop: Askotwil-red) tepatnya pada hari Jumat, 30 Desember 2011, aku sedikit corat coret di bukuku tentang Sampah. Aku berpikir bahwa sampah bukanlah musuh kita, tapi adalah sahabat kita. 

Corat-coret di buku

     What?! Sahabat? Secara gamblang kita bisa melihat bahwa manusia adalah produsen sampah. Yah, manusia memang makhluk penghasil sampah. Dari corat-coret ku mula-mula di atas, aku menggambarkan kondisi eksisting saat ini yang mana di kebanyakaan daerah di Indonesia menangani sampah dengan langsung mengirim ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) ataup opsi dua dengan memasukkan sampah pada bank-bank sampah untuk kemudian dibawa ke TPA.


     Sedikit mengadopsi prinsip Hutan Lestari yang menuju sasaran ekologi dan ekonomi, sampah juga dapat dibawa ke arah yang sama. Sebagai rencana ke depan (future plan), sederhananya saya menggambarkannya begini:

                       Organik - konsentrasi mencapai sasaran ekologi dengan efek imbas tambahan nilai ekonomi
     Sampah:
                       Anorganik - untuk mencapai sasaran ekonomi

     Treatment untuk sampah organik adalah pengolahan langsung oleh masing-masing KK atau rumah tangga biasa melalui program "Biopori". Sementara itu, perlakuan untuk sampah anorganik adalah pengumpulan bersama dan pengolahan masing-masing daerah sebagai "bahan mentah" industri sampah.

     Lalu untuk kesejahteraan yang ingin dicapai, kenapa aku memilih sampah? Kenapa juga aku memilih sampah yang justru telah banyak mendatangkan masalah sebagai salah satu aksi untuk menyelamatkan bumi?

     Sebab sampah adalah benda atau sesuatu yang sangat mudah dijumpai, diciptakan, dan lain sebagainya dimana saja dan kapan saja. Surabaya, Jawa Timur memiliki masalah dengan sampah. Banjarmasin, Kalimantan Selatan juga memiliki persoalan terkait sampah. Jakarta, Daerah Khusus Ibukota juga memiliki permasalahan terkait sampah. Bogor, Jawa Barat; Yogyakarta,Daerah Istimewa Yogyakarta; Semarang, Jawa Tengah; Kebumen, Jawa Tengah; Banyumas, Jawa Tengah; dan masih banyak daerah lainnya memiliki persoalan terkait dengan sampah. Sebab apa? Sebab banyaknya jumlah sampah atau volume sampah yang ada (potensi).

     Langkah awal untuk mulai menyukai dan bersahabat dengan sampah adalah mengubah pola pikir bahwa sampah kini bukan lagi produk hilir. Ia dapat diubah menjadi sesuatu yang kembali menyelamatkan hidup kita. Jika penanaman pohon akan terkendala dalam ketersediaan lahan terbuka kota yang kian sempit, maka sampah organik bisa menolong dengan membantu dalam penciptaan biopori. Sebab pembuatan biopori tidaklah sulit dan memakan tempat. Lubang berdiameter 10cm dengan kedalaman 100cm atau 50-80 cm (untuk tanah dangkal) yang mana berfungsi untuk menimbun sampah organik, bisa menyelamatkan tanah dan kehidupan.

     Lubang-lubang berisi sampah organik tadi akan memicu kehidupan biota tanah yang merevitalisasi kembali fungsi tanah. Baik dalam hal daya serap dan juga tingkat kesuburan tanah. Endapan sampah organik pasca melewati musim kemarau, sampah tadi, dapat 'dipanen' hasilnya yang mana juga bernilai ekonomi. Pupuk organik. 

     Sampah anorganik sendiri bisa dimanfaatkan untuk 'modal' industri kreatif yang kini memang sedang menjadi trend. Produk serupa tas, topi, vest, payung dan lain sebagainya dapat dibuat dengan bahan dasar sampah. Namun, untuk menciptakan nilai jual dan daya saing tinggi untuk produk berikut tadi, maka perlu diperhatikan masalah packaging, branding, advertisement managing, dan perhitungan harga jual untuk melihat captive market yang disasar. 

     So, mau berbuat baik bagi bumi? Ubahlah mind set mu dan jalani harimu bersahabat dengan sampah. Aku suka sampah sebab meski aku menghasilkan sampah, aku mampu juga selamatkan bumi dengan sampah. Ingat selalu 3R (Reduce, Reuse, Recycle)! 

- Anggi Siregar -

You Might Also Like

0 komentar

@anggsiregar

My Other Planet

www.delianisiregar.blogspot.com

Flickr Images