Kesombongan Pekerja (Re-post)
20.43
- 10 Desember 2012 -
Di sebuah area perumahan, semua bapak - bapak berkumpul dan mencoba
memamerkan pekerjaan mereka.
A : Dari semua warga, pekerjaan saya yang paling berat.
B : Kenapa bisa anda?
A : Saya adalah seorang pekerja kantoran, setiap hari beratus - ratus
lembar kertas saya bawa dan itu berat.
C : Saya tidak terima. Pekerjaan saya lah yang paling berat.
B : Mengapa demikian?
C : Saya adalah kuli bangunan. Jelas saja saya angkut - angkut materi
bangunan tiap hari bahkan di tengah teriknya matahari dan itu berat.
D : Kalau hanya begitu saja, saya tidak terima.
B : Mengapa?
D : Jelas pekerjaan saya sebagai seorang pimpinan perusahaan yang paling
berat. Karena sebagai pimpinan, saya harus memikirkan juga nasib bawahan saya,
dan itu berat.
E : Saya sebagai seorang guru jelas tidak terima dengan anda semua.
B : Ada apa bapak?
E : Pekerjaan saya untuk mencerdaskan anak orang lain adalah hal yang
berat. Itu sangat berat.
F : Anda salah. Itu tidak berat.
B : Mengapa bisa?
F : Bekerja seperti dokter seperti saya itu berat. Saya harus menanggung
banyak pasien dan harus siaga hingga tengah malam, itu sangat berat.
G : Salah semua. Pekerjaan saya yang paling berat.
B : Bisa dijelaskan?
G : Saya adalah psikiater, mendengar keluhan orang lain dan harus
merahasiakannya adalah hal berat.
Semua bapak - bapak yang berkumpul telah mengemukakan pendapatnya dan terus
bergumam,
B : Sebenarnya, pekerjaan saya lah yang paling berat.
A : Mengapa anda?
G : Ya mengapa anda? Setahu kami anda adalah pengangguran.
B : Memang saya pengangguran, tapi saya harus mendengar kesombongan bapak -
bapak dan menerimanya secara ikhlas adalah hal yang berat.
Semua terdiam.
~ sebenarnya, ini re-post sebab lagi udah bingung sama kerjaan yang lagi numpuk banget. hem. Fighting! ~
- Anggi Siregar -
0 komentar