Yang Khusyuk dalam Tiap Doa di Sepertiga Malam

23.06

"Bukumu banyak cerita tentang Papa ya." 

Pada 13 Mei kemarin, Alhamdulillah dikasih sehat untuk sempat kembali pulang dan turut menghadiri pernikahan Mega dan juga ulang tahun Mama. Yup, Mama berulang tahun ke 53 dan Alhamdulillah dikasih sehat. Sudah biasa bagi keluarga aku untuk kumpul dan makan bersama saat salah satu di antara kami berulang tahun. Tapi sejak tahun lalu memang aku tidak pulang khusus sebab aku sudah mulai bekerja di Jakarta. Yah, maka dari itu aku menjadi menghargai waktu saat bersama dengan keluarga.


Sebagaimana postingan-postingan yang sebelumnya, aku memang lebih dekat dengan Papa aku sejak aku kecil dan jadi lebih banyak bercerita mengenai beliau ke orang lain. Tapi, aku juga makin lama makin dekat dan bahkan jadi lebih sering ngobrol ke Mama. Apalagi kalau urusan menjadi anak perempuan yang bisa jadi calon menantu idaman. Ha ha. 

Dulu, waktu aku ulang tahun ke 20, aku menulis sebuah buku berjudul 19. Buku itu berisi 19 tahun perjalanan diriku. Dan tanpa aku sadari, aku banyak sekali menulis tentang Papaku. Itulah mengapa kemudian Mama berkata demikian. Mungkin sedikit cemburu. Lalu siapa sebenarnya Mama aku? Dan bagaimana Mama menjadi peran penting pembentuk aku yang sekarang? Akan aku coba ceritakan.

Mama adalah orang yang lucu menurut aku. Ha ha. Itulah sebab mengapa paling sering digodain sama Papa, Hasian, dan Aku. Ada sifat Mama tuh yang tak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Harus kenal sendiri lah pokoknya. Tapi yang jelas, Mama baik banget orang nya. Meskipun nggak sesosialis Papa. Wkwkwk.

Mama adalah satu sumber yang membuat aku sukses. Asal mula dari segala segala apa yang aku punya. Sumber kekuatan tak terlihat atas apa apa yang sudah terjadi. Kok bisa?

Ini serius dan tak mengada ada. Beliau selalu mendoakan yang terbaik bagi aku, Papa, dan Hasian. Bahkan sampai sekarang. Bangun jam 2 atau jam 3 setiap hari untuk sholat tahajud dan selepasnya, ia menenggelamkan diri dalam khusyuk memohon yang terbaik bagi kami. Pun saat Mama menginginkan aku jadi mahasiswa kedokteran (yang tak pernah aku inginkan itu). Meski panjang doa dipanjatkan untuk diterima sebagai mahasiswa kedokteran, lalu sebelum mengamini, doa tersebut ditutup dengan,"tapi Ya Rabb, berikanlah yang terbaik dari yang terbaik bagi anak hamba dan segala kebaikan bagi diri ya." Dan itu terjadi. Meski tak sejalan dengan keinginan beliau, Mama mengamini bahwa itu adalah jalan yang terbaik bagi aku. Mama juga mengajarkan ketulusan melepaskan obsesinya untuk yang terbaik bagi anaknya.

Mama juga adalah mentor bagi attitude, manner, pun tata krama sekaligus juga penata busana aku. Mama adalah Orang Jawa yang mengajarkan aku unggah ungguh dan terus memotivasi aku untuk dapat menguasai Bahasa Jawa Halus (Basa Krama Inggil) padahal beliau tak menguasainya. Mama juga adalah orang yang mengajari aku bagaimana bertutur kepada orang yang kebih tua dan orang yang lebih dihormati dari suku bangsa apa pun (toh keluarga kami juga pencampuran suku bangsa). 

Mama adalah orang yang juga sangat memperhatikan penampilan. Mungkin karena lahir di Bulan Mei. Ha ha. Soalnya Rora juga begitu. Dari kecil tuh penampilan aku ditata sekali dan baju bajunya dipilihkan. Maka dari itu, dulu percayalah ya aku bisa jadi model cilik. Memang meskipun aku sekarang kalian lihat asal-asalan, itu karena aku sudah bisa memilih bahkan membeli baju sendiri maka dari itu sering diomelin Mama masalah baju. Wkwk. 

Masalah penampilan saat aku berkegiatan, lomba, atau saat menjadi duta menjadi concern Mama. Mama selalu berpegang teguh untuk berusaha menampilkan kecerdasan aku (menurut Mama aku cerdas) melalui penampilan yang terpercaya. Itulah sebabnya Mama dulu mengajari aku bagaimana memilih busana, memadumadankan busana, memilih aksesoris yang sesuai dengan busana, make up dasar, dan lain sebagainya. Bila aku harus bepergian, tas ku akan ditata oleh Mama dan/atau isinya akan disortir oleh Mama kembali. Baju mana yang boleh dibawa dan mana yang tidak. 

Mama adalah ahli dalam menciptakan karakter. Anaknya ditempa sedemikian rupa sehingga makin dekat satu sama lain bahkan tak perhitungan satu sama lain. Anak-anak tumbuh dengan karakter masing-masing yang sedikit banyak juga terjadi karena aturan Mama. 


My Mom is a super woman. If you do not believe me, please read my previous writing. 


Itu lah sedikit banyak tentang Mama, seorang yang unik. Tak dapat digeser. Dan selalu menjadi pusat perhatian aku, Hasian, dan Papa.


We love you Ma, 
Semoga Mama selalu dalam sehat dan dilimpahkan kebahagiaan dan rahmat dari Allah SWT.


Aamiin.
- Anggi Siregar -


You Might Also Like

0 komentar

@anggsiregar

My Other Planet

www.delianisiregar.blogspot.com

Flickr Images