Keanehan

21.49

Dear gengs,

Malam ini masih 4 Ramadhan. Kali ini di Bulan Juni. Bulan yang tadinya akan aku dedikasikan untuk belajar. Sayang, rezeki datang jadi tak bisa ditolak kan ya? Haha. 

Hari ini tak akan kusajikan seporsi cerita tentang apa yang tengah aku perjuangkan. Atau bahkan ruang rindu mana yang tengah aku selami. Malam ini, aku akan sekedar bergumam tentang keanehanku. Tapi dari keanehan ini, aku juga ingin berbagi tips and trick untuk para gengges yang sudah memiliki putra atau putri yang memiliki keanehan sama dengan aku. 

Well di zaman serba endorse ini, aku merasa kalau aku perlu di-endorse, mungkin aku akan di-endorse oleh hansaplast ha ha. Mengapa demikian, ini terkait keanehan aku tadi. Aku adalah anak yang dari dulu, hobi banget punya luka dan tiba-tiba. Tiba-tiba. 


Sering sekali aku berjalan eh tiba-tiba kaki aku terasa perih, dan ketika ditengok, eh ternyata berdarah. Luka. Lagi pulang dibonceng tetangga, tiba-tiba lihat bayangan putih, ketika udah bisa lihat sekeliling normal, eh ternyata udah ndeprok di aspal dengan lutut dan siku berdarah darah. Luka. Saat mandi, tiba-tiba jari tangan perih pas ditengok, mbaret. Luka. 

Dan yang selasa lalu terjadi padaku adalah, ketika lagi jalan masuk ke KoKas mau menemui Kak Lisa bersama Kak Ria, eh kepala kok perih, pas dicermati eh berdarah, luka menganga. Ya, luka.
Kalau dipikir-pikir, aku suka nggak ngeh dengan kejadian mengapa tiba-tiba aku mendapat luka. Yah meski tak selalu demikian, tapi beberapa kasus aku selalu begitu. 

Kalau aku sadar paling ya misal pas naik sepeda, jatuh. Pas main basket, kecakar temen (main basket pas smp sama anak cewek, itu ngeri. Sungguh). Pas misal latihan fisik, ya luka mah biasa. Tapi pada intinya, aku dulu kalau punya kotak p3k sejak kecil, isinya adalah kain kasa, revanol, kapas, obat merah, hansaplast. 

Nah, ternyata aku bukan orang aneh yang seperti ini sendirian. Ternyata setelah belakangan ini aku tumbuh berpikiran dewasa, banyak membaca, dan lihat sekitar, aku mendapati bahwa anak kecil sekarang ini juga suka kurang fokus. 

Apa penyebabnya?

Dehidrasi bisa jadi salah satu faktor anak menjadi kurang fokus. Di kasusku, aku jadi sering semacam hilang kesadaran sesaat sehingga aku jatuh atau tidak sadar apa yang baru saja terjadi. Dan hal-hal tersebut bisa membuahkan luka. Nah, jadi tolong biasakan adik adik untuk banyak minum air putih. Jangan macam aku ya. Ha ha. 

Nah, kalau luka terjadi, jangan panik. Jangan cuek, tapi ya jangan heboh. Biasakan mandiri. Paling gampang adalah bawa hansaplast atau plester kesayangan kamu. Kalau aku, karena kebiasaan, sejak smp, aku selalu bawa hansaplast di tas sekolahku. Kalau sekarang pas kerja, di kosan ada, di tas ada, di meja kantor juga ada. Antisipasi. Tapi kalau mau paling bener, coba bawa macam kotak p3k kecil yang isi nya ada revanol, kasa steril, kapas, obat merah (tapi kalau ga tahan perihnya, ganti dengan betadine), dan plester (boleh hansaplat yang reguler atau yang roll). 

Saat kamu menyadari ada luka, segera cuci tangan dan cek kondisi luka. Bersihkan luka dengan air bersih atau kapas yang dibasahi air bersih, lalu ambil tindakan. Biasanya kalau luka besar, aku akan memberikan obat merah atau betadine seusai membersihkan agar luka cepat kering. Tapi kalau luka menganga, aku akan membalut luka nya dengan perban dari kasa steril juga. Tapi balutan ini hanya dikenakan saat beraktivitas di luar. Kalau misal mau tidur, lebih baik perban dibuka sehingga luka akan lebih cepat kering. 

Setelah 'mengamankan' luka, jangan panik bila terjadi demam. Biasanya demam terjadi di malam pertama usai ada luka. Semalam saya juga masih demam, tapi itu masih baik-baik saja kok. Demam setelah mendapati luka itu sebenarnya pertanda bahwa 'si baik sedang berantem dengan bakteri atau si jahat yang coba infeksi kita dengan cara masuk lewat luka'. 

Kalau demam berhari-hari? Hem. Kalau demam terjadi berhari-hari, di sekitar area luka didapati merah-merah atau bahkan bernanah, coba periksakan ke dokter. Sebab takutnya luka sudah terinfeksi. Aku juga pernah mendapati luka akibat jatuh dari sepeda saat di Sidoarjo. Sehabis jatuh, aku mendapati luka di jari berdarah biasa. Saat malam, saat aku demam, tiba-tiba di luka itu ada benjolan dan bernanah sedikit. Tak lama setelah dibersihkan ulang lukanya oleh mama, aku cuci air hangat, kita ke dokter umum dan akhirnya diberi obat minum dan luka dibalut. Dua hari lalu sembuh.
Oiya, kalau luka pakai dibalut, jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan plus rajin-rajin ganti perban. Oiya, jangan pernah gunakan plester bekas atau potongan sisa kasa steril dari kapan tau. Buat yang mandiri semacam aku, rajin juga cek tanggal kadaluwarsa obat-obat luar itu. Mereka juga ada batas layak pakainya. Jadi jangan asal comot dan pakai. 

Nah intinya kalau kamu anak semacam aku atau punya anak, adik, keponakan semacam aku, jangan biarkan dehidrasi (untuk mencegah sekaligus menjaga fokus). Jangan lupa berdoa setiap memulai sesuatu (ini papa aku ingetin terus, apalagi kalau berkendara dan nyetir sendiri. Sendiri). Dan seandainya kamu atau anak kamu atau keponakan atau adik kamu mendapati luka, Jangan Panik! Paling penting untuk menjaga kebersihan luka dan menjaga agar luka tetap kering. 

Nah jangan lupa juga makan makanan sehat, apalagi makanan dengan vitamin K agar dapat membantu mempercepat proses pembekuan darah sehingga mempercepat proses penyembuhan luka.
Sekedar mengajak  berkenalan dengan 'si penutup luka'. Luka kita, ditutup oleh benang-benang fibrin yang dihasilkan oleh fibrinogen loh guys. Cuma sekedar info. Ha ha. 

Baiklah, jaga kesehatan selalu dan jangan lupa cukup minum air putih, cukup istirahat, dan berdoa minta perlindungan yak. Ha ha. 

Aku masih sibuk jadi Harry potter nih ngurusin luka di dahi ini. Ha ha.

Selamat malam happy people.
- Anggi Siregar -

You Might Also Like

0 komentar

@anggsiregar

My Other Planet

www.delianisiregar.blogspot.com

Flickr Images