Filosofi Pohon dan Sang Penanam

21.50

-25 Mei 2012-


     Sudah pernahkah mendengar sebuah filosofi yang disebut dengan filosofi pohon dan sang penanam? Aku saat ini akan mencoba membaginya dengan anda semua. Sebuah refleksi (cogitanum) kecil mengenai hidup dan pilihan.
     Have you ever heard about a philosophy named The Tree and The Planter Philosophy? (actually, I created the name by myself). Today, I will try to share it with all of you. A little reflection about life and choices.


     Hidup adalah sebuah pilihan. Pilihan yang sudah jelas harus kita jalani. Dalam berbagai fase kehidupan, kita pasti pernah merasakan apa itu yang disebut dengan sebuah kebingunan (atau kegalauan - bahasa sekarang) untuk memilih hal yang paling baik. Sebab secara naluriah, manusia akan mencari hal yang terbaik baginya tanpa pernah mau merasa rugi. Maka dalam menjalani pilihan yang telah kita ambil, kita perlu menjadi bijak dan tidak rakus.
     Life is an option. An option that we have to do. In all of the life aspects, we had ever feel the confusion to choose the best one. Because of our strong instinct, we will find the best and do not want to get lose. So, just do every single choices that we have taken, we have to be wise and do not be greedy.

     Satu pelajaran yang aku pegang betul menyoal pilihan adalah satu filosofi yang diberikan oleh seorang sahabat ayahku (pernah dengarkan bahwa orang hebat akan bersahabat dengan orang hebat pula-hehe). Filosofi ini pada akhirnya aku sebut dengan filosofi pohon dan sang penanam. Dan beginilah bunyinya....
     One lesson that I hold on about choices is a philosophy that has been given by my father's friend. And finally, I call it with The Tree and The Planter Philosophy. And this is it...

     Ketika seorang penanam menanam pohon di sebuah lahan A, dia yakin bahwa pohon itu akan tumbuh dengan baik dan berbuah baik. Dia yakin sebab bibit pohon yang ditanamnya adalah bibit nomor satu di dunia. Ia yakin pula bahwa lahan yang dibelinya (yaitu lahan A) adalah lahan subur dan berkualitas baik. Ia kemudian secara rajin merawat bibit pohon itu dan menjaganya dengan baik. Sebulan berlalu, bibit pohon itu telah tumbuh menjadi pohon kecil yang baik. Namun, mulailah orang-orang di sekitarnya mengingatkan dirinya akan keadaan tempatnya menanam. Orang-orang berkata bahwa lahan A adalah lahan yang buruk sebab orang mengira bahwa lahan A sulit irigasi. Mereka lalu menunjuk lahan B sebagai lahan terbaik. Sebab tak mau rugi, sang penanam pun memindahkan si pohon kecil ke lahan B.
     When the planter plant the seed in "A" area, he convinces that the tree will grow well. He believes that because he had planted the best seed. He convinces that he has bought good quality land to plant the seed. Then, he cares the plant diligently. A month passed, the seed has grown up to be a good little tree. However, people start to remain him that the "A" area is bad. They think that area will have bad irrigation too. They says that the best land is "B" area. 

     Begitulah seterusnya, ia terus menerus memindahkan bibitnya sampai tibalah masa panen  dan tanamannya berada di area Z. Singkat cerita, di masa panen, saat tetangga lain memanen hasil yang memuaskan. Tetangga di area A memanen buah yang manis. Buah di area B sangat besar-besar. Begitu pula di area lainnya. Akan tetapi pohon milik penanam ahli justru rusak dan tidak berbuah. Meskipun dia adalah seorang ahli tanaman, ternyata ia tidak mampu memanen hasil yang terbaik. Itulah sebab ia tidak teguh pendirian. Ia tidak mampu merawat rasa percayanya sendiri. Seringkali keberhasilan seseorang itu ditentukan oleh bagaimana kita memelihara kepercayaan pada sesuatu yang kita ketahui kebenarannya. Memegang teguh apa yang telah menjadi visi dan misi kita.
      He always moves his seeds till the harvest time and he planted in "Z" area. At the time to harvest, neighbors harvest good fruits. In A area, they harvest sweet fruits. Fruits in B area are big. And the same condition is happened in other area. But, the trees of that expert grower are broken and don't have any fruits. Although he is expert, in fact can not get the best one. That is because he does not believe in himself. He can not take care his confidence. Sometime our success is decided by how to take care our believing for every single thing that we have known its truth. Hold on what we believing and our vision and mission.

-Believe that we can do everything. There is no limit except ourselves. Somehow yourself is your enemy.- 

Have a nice day all :)

- Anggi Siregar -

You Might Also Like

0 komentar

@anggsiregar

My Other Planet

www.delianisiregar.blogspot.com

Flickr Images