Kisah Liaison Officer #1

23.12

- 27 Januari 2013 -

Menarik. Baru sampai di hari ini saja, Bulan Januari ini sudah ditempuh dengan ragam pengalaman, ragam cerita, dan ragam keajaiban. Karena buanyak banget cerita per harinya, aku akan sedikit skip dan memulai untuk cerita saat JOSSEA 2013 ya. Ha ha. Soalnya baru saja terjadi. Takut keburu lupa. Soalnya kalau sebelum hari-hari ini, agenda lengkapnya dan catatan lainnya kebetulan sudah ada di iPad. Tinggal diupdate saja. Ha ha.

at Borobudur Temple, with all participants




Acara JOSSEA berlangsung 6 hari dan tanpa putus. Begitu pula dengan pekerjaan volunteer yang kebetulan menjadi LO atau Liaison Officer. Volunteer yang kebetulan diterima dan diberi kepercayaan untuk membantu committee Jossea 2013 sendiri berjumlah 7 (tujuh) orang. Kakak Bani, Kakak Dian, Kakak Alia, Inez, Azka, Heni, dan saya sendiri. Kami kebetulan juga ditugasi untuk menjadi 'sahabat' baik bagi 4-5 orang anak yang dipercayakan kepada kami. 4 (empat) orang yang kebetulan dipercayakan kepada saya antara lain adalah:
Handono Warih | Handono (Universitas Padjajaran);
Rafrendra Candra | Refan (Universitas Negeri Malang);
Ahmad Furqon | Furqon (Universitas Islam Riau); and
Yanin Ruangrittisak | Milk (Mahidol University, Thailand)

Ke-riweh-an acara sudah berlangsung pada hari-hari menjelang hari H (21 Januari 2013). Tapi setidaknya itu hanya berhubungan dengan teknis penyelenggaraan, rapat-rapat dan saudara-saudaranya. Beruntungnya, saat itu saya masih berbagi waktu dengan IYA! Sampai pada akhirnya masuklah waktu saya di hari Minggu, 20 Januari 2013. 

*backsounddrumplease | Hari Minggu ini, agenda mulai dengan sangat pagi-pagi sekali. Pagi-pagi saya meluncur ke rumah Mega, bendahara IYA!, untuk menunaikan tugas survey sekaligus mempertemukan Mega dengan calon mentor fashion di Rumah IYA!. Saya yang nekat (luar biasa) meluncur begitu saja. Singkatnya saya selamat sampai tujuan dan bisa bertemu Mega. Meskipun saya sungguh-sungguh serupa dengan hidup di Zaman Batu. (tidak ada hape, tidak ada pulsa di modem) -.-a 

Usai perjalanan drama tersebut, kami pun selamat tiba di XT Square. Papa sih sebenarnya juga yang kasih tugas untuk memfoto-foto gambaran pasar pagi XT Square pagi itu. Singkat cerita, hari cepat berganti siang. Usai beres dari XT Square, sarapan pagi yang kesiangan di salah satu resto cepat saji plus rapat mini progress IYA! dengan Mega, saya langsung merapat ke Indraloka Homestay di Sagan bersiap menjemput delegates dari Thailand.

Karena satu dan lain hal, saya dan Inez langsung berpindah menunggu ke Graha Kinasih di dekat Gereja Kota Baru, Yk. Hari itu ke-riweh-an lebih kepada berputar-putar Kota Yogyakarta. Nilai plus itu menjadi bermakna sebab mendapat teman baru dan kenalan baru. Mereka adalah Nutcha, Chonipa (Lew), Araya (Lynn), dan Yanin (Milk). 

Ke-hectic-an itu terlihat lebih hectic saat kami berada di IndoGrosir. Mereka luama sekali memilih barang. Ha ha. Mungkin banyak perbedaan dengan supermarket di sana. Satu statement mereka yang membuat aku merasa Indonesia itu konsumtif sekali adalah saat mereka senang sekali bisa menemukan MAGNUM. Di Thailand, mereka tidak bisa semudah itu menemukan es krim yang satu itu. Terlebih ada dua variant rasa yang tidak dapat mereka jumpai di Thailand. Mereka terlihat sangat senang untuk itu dan sempat mengambil banyak foto dengan es krim tersebut.

Hari pertama di luar jadwal resmi Jossea selesai sudah. Fiuh. Inez justru sakit setelahnya. 

Benar-benar hari pertama. Hari ini riweh karena masalah penjemputan. Lebih dari kendala lain dan sebagainya, delegasiku kebetulan mandiri-mandiri sih ya. Maklum anak cowok. Ga riweh-riweh amat lah ya. Ha ha. 

Sistem penjemputan delegasi riweh kemana-mana sebab harus moving ke beberapa tempat berbeda dengan menunggu orang-orang baru yang kemudian juga baru akan bertemu. Seru dan melelahkan. There is no perfect day without the unperfect one right? :-)

Usai berhasil 'menempatkan' delegasi ke dalam penginapan di Indraloka Homestay, berlanjutlah di acara opening. Saya kebetulan membantu menjadi Master of Ceremony di sana. Saya kebetulan juga membantu mendampingi salah seorang komite yang menjadi MC. Haha, honestly saya merasa kurang cocok untuk menjadi pembantu beliau. Sebab beliau orang yang sangat detail, serius, dan juga formal, serta perfectionist sementara saya tidak. Haha. Saya rasa, saya tidak banyak membantu deh. Haha.  Anyway, the point is learning another value in my life experiences. Hehe.

Hari kedua. Kunjungan ke Batan dan kami akan mulai menginap di luar kos-an. Pagi-pagi sekali kami sudah mulai melakukan morning call. 

Participants at Batan, Yk.

Kunjungan di Batan, membuat delegasi dari luar negeri cukup bingung. Mereka bingung tentang banyak hal. Lucu dan tidak dapat dideskripsikan dengan kata-kata lah pokoknya :-) Ha ha. Great. :-P

Tapi waktu yang cukup singkat terseut memaksa kami untuk tidak terperangkap lebih dalam dalam jebakan waktu serta ketidakmengertian kami terhadap banyak hal. LoL! 

Wanna know more about other days' experiences? Tunggu update-an lainnya ya :-)

- Anggi Siregar -


You Might Also Like

0 komentar

@anggsiregar

My Other Planet

www.delianisiregar.blogspot.com

Flickr Images