Ingatan yang Kembali

22.39

Nyatanya, aku tak akan pernah bisa lari dan meninggalkan laman ini. Belum ada separuh tulisan yang aku baca ulang dari laman ini, emosi ku sudah dimainkan ulang. Seolah memasuki jenggala yang tiada pernah kutahu akan seperti apa, perjalanan hidupku juga seperti itu.


Seperti disuntikan lagi cairan ajaib untuk mengingat tapak-tapak kecil yang aku tinggalkan pada beberapa bagian di jenggala tak bertuan ini, demikian kisah dalam laman ini memberiku ingatan. Jejak-jejak kecil itu seolah menjadi penyegar, penguat, sekaligus bekal pembelajaran yang hebat yang mestinya tak boleh kulupa selagi berjuang menuju rumah di akhir perjalanan menembus jenggala ini.
Secuil rasa sakit pun dapat aku rasakan kembali, begitu pula dengan tumpukan bahagia yang pernah aku peluk erat-erat sendiri. Semuanya menjadi pembelajaran. Aku juga terheran memebaca catatan dari aku yang lain yang memintaku untuk menetap. Aku jelas tak mampu mengingat peristiwa apa yang pernah melahap habis 'aku yang lain' dalam keputusasaan yang dahsyat dan kemalangan yang bertubi-tubi menderanya. Tapi setidaknya aku bahagia karena aku kembali dan ia telah membuatku menetap selagi tumbuh untuk terus mendewasakan diri.
Yah, aku juga masih saja seperti dulu. Menulis tengah malam sehingga jam tidur tak bisa genap dan sempurna. Yah, inilah yang selalu aku senangi dari menulis. Menjadi rekaman perasaan yang unik dan mampu memutarnya ulang hingga memainkan ulang perasaan itu kepadaku.

-Anggi Siregar-

You Might Also Like

0 komentar

@anggsiregar

My Other Planet

www.delianisiregar.blogspot.com

Flickr Images