Aku Berubah?

19.21

"Nggi, kamu kenapa? kok berubah."


***
Alhamdulillah tulisan di tahun yang baru. Pun judulnya menggemaskan. Perubahan. Aku berubah?

Gemas tidak membaca tulisan tersebut? Aku saja gemas. Ha ha. Baiklah. Sebenarnya kalimat pembuka tersebut terlontar dari seorang kawan lama melalui aplikasi pesan online. Bukannya Halo Nggi, atau Nggi, atau Nggik lagi apa? Tapi lalu kemudian begitu.



Semula malam itu biasa saja. Aku sedang mengejar tugas masa depan dan kemudian aku tertegun karena membaca tulisan tersebut. Setelah kemudian aku kebingunan sendiri, maka aku kemudian membalas pesan, "Halo... Alhamdulillah aku sehat. Hahaha. Berubah kenapa? Eh btw, kamu gimana kabar?"

Tak lama berselang, pesan pun berbalas. Eaaa tinggal perasaan aja belum berbalas. Eh. Lanjut cerita.

Kami pun saling berbalas pesan. Dari obrolan itu intinya dia meraasa aku aneh. Awalnya dia berpikir aku sehabis mengalami suatu peristiwa besar atau bahkan cenderung musibah sampai aku mengalami perubahan termasuk di media sosialku. Habis baca keterangan dia tentang selidik sosial media ku yang menurut dia lebih religius, serius sih aku ketawa yang segitunya.

Sebenarnya memang aku sengaja melakukan perubahan ini. Hem, mungkin bukan perubahan kalik ya, tapi perbaikan. Intinya di tahun 2017, aku punya banyak resolusi yang terkait dengan pribadi aku termasuk di antaranya kehidupan beragama atau aku pribadi sebagai seorang muslimah. Tak hanya itu, ada juga resolusi yang bersangkut paut yakni terkait dengan aktualisasi diri melalui kegiatan menulis, lagi. Karena aku memang sudah sejak lama tak aktif menulis kembali.

Di awal tahun kemarin, aku semakin ingin mengetahui apa yang aku suka dan aku bisa lakukan. Dari beragam kegiatan yang aku lakukan ditambah masukan seorang yang baik yang menyarankan aku untuk membuatnya lebih bermakna dan/atau bermanfaat, maka aku kemudian memutuskan untuk menulis. Kembali merawat pengetahuan dan mengabadikannya tak hanya lewat gambar tapi pun tulisan. Oleh karena itu, aku membuat social media management khusus untuk Instagram, Twitter, dan Blog-ku.

Kenapa menata dan kemudian dengan mudah kalian cap itu berubah. Sederhana. Aku merasa aku memiliki tanggung jawab untuk membagikan manfaat melalui media sosial yang aku punya. Media sosial ini harus bertransformasi dari media curhat atau bahkan share keindahan suatu tempat dan/atau memori, menjadi media informasi, atau kutipan bijak, opini berdasar, atau bahkan media dakwah. Itu sih mula pikirku.

Nah, bagaimana kemudian untuk memperkaya konten yang aku harapkan ada di sosial media ku itu, ya tak lain dan tak bukan aku harus banyak belajar, menambah ilmu kembali. Berjalan-jalan, berkawan dengan orang baru, membaca, mendengarkan nasihat orang lain, dan juga mengikuti kajian. Ah selain itu, aku juga sekaligus belajar dari apa yang aku tuliskan di sosial media. Sebab tak ingin menggurui, hanya ingin berproses bersama. Begitu intinya.

Nah, oleh sebab itu, jangan disebut ini perubahan atau berubah. Aneh rasanya. Ini hanya bagian dari mengaktualisasi diri. Belajar untuk berproses memperbaiki diri dan mengajak lebih banyak orang lagi untuk berproses bersama.

Jadi kalian jangan takut ya. Aku justru membuka kemungkinan untuk lebih banyak berdiskusi. Lebih banyak mencari tau. Dan tentu saja lebih banyak berbagi agar kita sama-sama tau. Begitu.

Oiya, jangan lupa kunjungi www.delianisiregar.blogspot.com untuk melihat tulisan tentang kota. Cerita apa saja yang ada di kota. Kalau yang ada di sini, akan lebih banyak tentang aku, atau opini tentang isu perempuan, keluarga dan hubungan, dan lain sebagainya. Begitulah kira-kira.

Semoga Allah limpahkan sehat dan sempat untuk kita dan Ia jadikan sehat kita dapat bermanfaat bagi orang-orang di sekitar kita. Aamiin ya Rabbal'alamin.

- Anggi Siregar -

You Might Also Like

0 komentar

@anggsiregar

My Other Planet

www.delianisiregar.blogspot.com

Flickr Images